Saterdag 04 Mei 2013

Insfeksi Gangguan Perkemihan (Sastitis)



1.1.   Pengertian
Pengertian sinsititis menurut beberapa ahli, yaitu :
1.      Sinsititis adalah adalah inflamasi kandung kemih yang paling sering disebabkan oleh menyebarnya infeksi dari uretra (Brunner & Suddarth, 2002).
2.      Sistitis adalah infeksi kandung kemih (Lyndon Saputra, 2009).\
3.      Sistitis (cystitis) adalah inflamasi akut pada mukosa kandung kemih akibat infeksi oleh bakteri. Sistitis merupakan inflamasi kandung kemih yang disebabkan oleh penyebaran infeksi dari uretra (Nursalam & Fransisca, 2009)
Cystitis adalah inflamasi kandung kemih yang paling sering disebabkan oleh infeksi asenden dari uretra. Penyebab lainnya mungkin aliran balik urine dari uretra kedalam kandung kemih. Kontaminasi fekal atau penggunaan kateter atau sistoskop. Beberapa penyelidikan menunjukkan 20% dari wanita-wanita dewasa tanpa mempedulikan umur setiap tahun mengalami disuria dan insidennya meningkat sesuai pertumbuhan usia dan aktifitas seksual, meningkatnya frekwensi infeksi saluran perkemihan pada wanita terutama yang gagal berkemih setelah melakukan hubungan seksual dan diperkirakan pula karena uretra wanita lebih pendek dan tidak mempunyai substansi anti mikroba seperti yang ditemukan pada cairan seminal. Infeksi ini berkaitan juga dengan penggunaan kontrasepsi spermasida-diafragma karena kontrsepsi ini dapat menyebabkan obstruksi uretra parsial dan mencegah pengosongan sempurna kandung kemih.
Cystitis dapat dibagi menjadi dua bagian yaitu;
a.       Cystitis primer,merupakan radang yang mengenai kandung kemih radang ini dapat terjadi karena penyakit lainseperti batu pada kandung kemih, divertikel, hipertropi prostat dan striktura uretra.
b.       Cystitis sekunder, merukan gejala yang timbul kemudian sebagai akibat dari penyakit primer misalnya uretritis dan prostatitis.
Pada wanita biasanya berupa sistitis akut karena jarak uretra ke vagina pendek (anatomi), kelainan periuretral, rektum (kontaminasi) feses, efek mekanik coitus, serta infeksi kambuhan organisme gram negatif dari saluran vagina, defek terhadap mukosa uretra, vagina, dan genital eksterna memungkinkan organisme masuk ke vesika perkemihan. Infeksi terjadi mendadak akibat flora (E. coli) pada tubuh pasien. Pasien sistitis mengalami urgency, sering berkemih, rasa panas dan nyeri pada saat berkemih, nokturia, dan nyeri atau spasme pada area kandung kemih, dan suprapubis. Piuria (adanya sel darah putih dalam urin), bakteri, dan sel darah merah (hematuria) ditemukan pada pemeriksaan urine. Kit kultur memberikan informasi kualitatif yang umum mengenai jumlah koloni bakteri dan mengidentifikasi apakah organisme gram negatif atau positif (Brunner & Suddarth, 2002).

1.2.    Penyebab
a.       Pada umumnya disebabkan oleh basil gram negatif Escheriachia Coli yang dapat menyebabkan kira-kira 90% infeksi akut pada penderita tanpa kelainanurologis atau kalkuli. Batang gram negatif lainnya termasuk proteus, klebsiella, enterobakter, serratea, dan pseudomonas bertanggung jawab atas sebagian kecil infeksitanpa komplikasi. Organisme-organisme ini dapat dapat menjadi bertambah penting pada infeksi-infeksi rekuren dan infeksi-infeksi yang berhubungan langsung dengan manipulsi urologis, kalkuli atau obstruksi.
b.      Pada wanita biasanya karena bakteri-bakteri daerah vagina kearah uretra atau dari meatus terus naik kekandumg kemih dan mungkin pula karena renal infeksi tetapi yang tersering disebabkan karena infeksi E.coli.
c.       Pada wanita, kebanyakan infeksi kandung kemih diakibatkan oleh infeksi ascenden yang berasal dari uretra dan seringkali berkaitan dengan aktivitas seksual
d.      Mungkin berkaitan dengan kelainan kongenital traktus genitourinarius, seperti “bladder neck obstruction”, stasis urine, refluks ureter, dan “neurogenic bladder”.
e.       Lebih sering terjadi pada penderita diabetes
f.       Dapat meningkat pada wanita yang menggunakan kontrasepsi atau diafragma yang tidak terpasang dengan tepat.
g.      Kateterisasi urine mungkin menyebabkan infeksi

1.3.    Tanda Gejala
a.       peningkatan frekwensi miksi baik diurnal maupun nocturnal
b.      disuria karena epitelium yang meradang tertekan
c.       rasa nyeri pada daerah suprapubik atau perineal
d.      rasa ingin buang air kecil
e.       hematuria
f.       demam yang disertai adanya darah dalam urine pada kasus yang parah
g.      urin keruh dan berbau

1.4.   Penatalaksanaan
a.       Pencegahannya
1.      Minumlah banyak cairan minimal 8 gelas air putih sehari
2.      Segera buang air kecil sebelum dan sesudah melakukan hubungan seksual
3.      Jika membersihkan kotoran bersihkan dari arah depan kebelakang, agar kotoran dari dubur tidak masuk kedalam saluran kemih
4.      Periksakan air seni secara rutin selama kehamilan
5.      Jangan terlalu lama menahan keinginan buang air kecil.
b.      Penatalaksanaan
1)      Uncomplicated sistitis: wanita diterapi antimikroba dosis tunggal atau jangka pendek (1-3 hari sesuai hasil kultur). Obat pilihan yang sensitif terhadap E. Coli: nitrofurantoin, trimetropim-sulfametosaksol, atau ampisilin. Awasi efek samping: mual, diare, kemerahan dan kandidiasis vagina.
2)      Antikolinergik (propanthelin bromide) untuk mencegah hiperiritabilitas kandung kemih dan fenazopiridin hidroklorid sebagai antiseptik pada saluran kemih.
b.      Pemeriksaan penunjang
Pada kasus infeksi kandung kemih pemeriksaan yang biasa dilakukan berdasarkan literatur yang ada adalah ;
1)      Pemeriksaan urine lengkap
2)       Pemeriksaan USG abdomen
3)      Pemeriksaan photo BNO dan BNO IVP
c.       Prognosa
Infeksi pada kandung kemih mempunyai kemungkinan untuk dapat sembuh sendiri bila tidak disertai infeksi dari ginjal, prostat, atau adanya urine sisa.
d.      Pengobatan
Pengobatan pada kandung kemih pengobatannya berdasarkan literatur yaitu dengan pemberian obat antibiotika, analgetik, dan obat anti inflamasi sesuai dosis yang dianjurkan.
Contoh obat :
a.       Antiseptic untuk Sistitis biasa diberikan Impresial 400 mg 2x1 selama 7 hari. Urotractin 400 mg 2x1 selama lebih dari 10 hari untuk mencegah kemungkinan akan kambuh.
b.      Antibiotik spekrum luas untuk Sistitis yaitu antiotik golongan contrimoxzazol (baktrim 50 mg 3x1) sampai habis  atau ikaprim porte 25 mg dosis 2x1 sampai habis, dll.

Geen opmerkings nie:

Plaas 'n opmerking